banner112

berita

 

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit pernapasan kronis yang umum, sering terjadi, kecacatan tinggi dan fatalitas tinggi.Ini pada dasarnya setara dengan "bronkitis kronis" atau "emfisema" yang digunakan oleh orang biasa di masa lalu.World Health Organization memperkirakan angka kematian PPOK menempati urutan ke-4 atau ke-5 di dunia, yang setara dengan angka kematian akibat AIDS.Pada tahun 2020, penyakit ini akan menjadi penyebab kematian nomor tiga di dunia.

Insiden PPOK di negara saya pada tahun 2001 adalah 3,17%.Survei epidemiologi di Provinsi Guangdong pada tahun 2003 menunjukkan bahwa prevalensi PPOK secara keseluruhan adalah 9,40%.Tingkat prevalensi PPOK pada populasi lebih dari 40 di Tianjin adalah 9,42%, yang dekat dengan tingkat prevalensi baru-baru ini 9,1% dan 8,5% dari kelompok usia yang sama di Eropa dan Jepang.Dibandingkan dengan hasil survei di negara saya tahun 1992, angka prevalensi PPOK meningkat 3 kali lipat..Pada tahun 2000 saja, jumlah orang yang meninggal karena PPOK di seluruh dunia mencapai 2,74 juta, dan angka kematiannya meningkat sebesar 22% dalam 10 tahun terakhir.Insiden PPOK di Shanghai adalah 3%.

Statistik terbaru dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit pernapasan kronis menempati urutan pertama dalam kematian, di antaranya adalah keempat di perkotaan, dan pembunuh penyakit nomor satu di pedesaan.Enam puluh persen pasien dengan jenis penyakit ini menderita penyakit paru obstruktif kronik, yaitu penyakit paru-paru destruktif yang secara bertahap melemahkan fungsi pernapasan pasien.Ini terutama disebabkan oleh merokok.Orang yang berusia di atas 40 tahun lebih mungkin terkena penyakit ini dan tidak mudah dideteksi., Tetapi morbiditas dan mortalitasnya tinggi.

Saat ini, ada sekitar 25 juta pasien PPOK di negara saya, dan jumlah kematian 1 juta setiap tahun, dan jumlah penyandang cacat mencapai 5-10 juta.Menurut survei yang dilakukan di Guangzhou, tingkat kematian PPOK pada orang berusia di atas 40 tahun adalah 8%, dan orang di atas 60 tahun setinggi 14%.

Kualitas hidup penderita penyakit paru obstruktif kronik akan sangat berkurang.Akibat gangguan fungsi paru, kerja pernapasan pasien meningkat dan konsumsi energi meningkat.Bahkan jika duduk atau berbaring dan bernapas, pasien seperti ini merasa seperti membawa beban ke atas gunung.Oleh karena itu, sekali sakit, tidak hanya kualitas hidup pasien akan berkurang, tetapi juga pengobatan jangka panjang dan terapi oksigen akan lebih mahal, yang akan membawa beban berat bagi keluarga dan masyarakat.Oleh karena itu, pemahaman pengetahuan tentang pencegahan dan pengobatan PPOK sangat penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

 


Waktu posting: Apr-27-2021